Sabtu, November 17

Merencanakan rumah yang sehat


Apakah yang dimaksud rumah sehat itu ?
Rumah sehat ( menurut definisi saya, hehehe ) adalah rumah dimana penghuninya merasa tenang, damai dan tenteram saat menghuni / menempati rumah tersebut. Rumah sehat tidak selalu harus besar dan luas, namun sebuah rumah sederhanapun bisa dikategorikan sebagai rumah sehat.
Seperti apakah rumah sehat itu ? rumah bisa dikatakan sehat apabila memenuhi kriteria sebagai berikut :

  • Sirkulasi udara baik dan lancar
Sirkulasi bisa dikatakan lancar apabila pertukaran udara dari dalam ruangan ke luar ruangan atau sebaliknya dapat mengalir dengan lancar tanpa hambatan, hal tersebut bisa dipenuhi dengan jendela / bukaan dan lubang angin, usahakan setiap ruangan memiliki bukaan sehingga setiap ruangan dapat terjamin sirkulasinya.Sirkulasi yang baik juga akan mengurangi / menghambat kuman - kuman yang dapat menyebabkan penyakit.
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : 829/Menkes/SK/VII/1999 Kualitas udara di dalam rumah tidak melebihi ketentuan sebagai berikut :
 a. Suhu udara nyaman berkisar antara l8°C sampai 30°C 
b. Kelembaban udara berkisar antara 40% sampai 70%
c. Konsentrasi gas SO2 tidak melebihi 0,10 ppm/24 jam
d. Pertukaran udara
e. Konsentrasi gas CO tidak melebihi 100 ppm/8jam
f. Konsentrasi gas formaldehide tidak melebihi 120 mg/m
Hal tersebut bisa kita ukur dengan alat pengukur kualitas udara, namun bagi kita yang tidak memiliki alat tersebut, hal itu bisa kita ukur dengan terasa sejuk atau tidaknya ruangan yang kita tempati. Jika kita merasa nyaman, tidak merasa kegerahan, bernafas terasa lega kemungkinan besar indikasi diatas sudah terpenuhi.
  •  Sistem sanitasi yang baik
 Hal lain yang mempengaruhi sehat tidaknya sebuah rumah adalah pengelolaan sanitasi, baik itu air bersih maupun air kotor, rumah dikatakan sehat apabila kebutuhan air bersih untuk penghuni dapat tercukupi dengan baik, air untuk minum harus disaring dan dimasak sampai mendidih untuk mematikan kuman penyakit.
Untuk air limbah harus dikelola dengan baik, jangan sampai bocor, menimbulkan bau dan memcemari tanah.
jarak antara bak pengolah limbah paling tidak 10 m dengan sumber air / sumur / sumur bor. bak pengolah limbah harus memiliki ruang pengurai limbah, ruang pengendap dan sumur resapan. akan lebih bagus lagi jika kita mempunyai alat pengolah limbah, sehingga air olahan limbah bisa kita gunakan lagi misal untuk menyiram tanaman. 
Usahakan juga jangan sampai ada genangan air yang akan menyebabkan perkembangbiakan nyamuk penyebar penyakit akan menjadi cepat. Jika kita memiliki kolam, ushakan isi dengan ikan, karena ikan akan memakan jentik - jentik nyamuk.
  • Penerangan yang cukup
Rumah harus memiliki penerangan yang cukup, jika sebuah rumah kurang akan penerangan, maka binatang - binatang / kuman - kuman penyebab penyakit akan berkembang biak dengan cepat. misalnya nyamuk. Penerangan yang berlebihan juga tidak baik, selain boros biaya juga akan menyilaukan sehingga penghuni rumah akan merasa tidak nyaman.
  • komponen bangunan rumah ramah lingkungan dan ramah kesehatan
Lantai dan dinding minimal harus diplester untuk menghindari lembab, ketinggian rumah harus cukup untuk udara dapat bersirkulasi dengan baik, langit - langit minimal memiliki ketinggian 3 meter. usahakan bahan bangunan tidak terbuat dari bahan yang tidak menimbulkan penyakit. contohnya asbes
  • Buang barang yang tidak berguna
Jangan menumpuk barang, apalagi yang tidak / sudah tidak berguna, karena hal itu bisa menjadi sarang tikus, nyamuk, dan binatang - binatang lain yang dapat menyebarkan penyakit.

semoga membantu..................

Tidak ada komentar:

Posting Komentar